Kamis, 24 Mei 2012

RIWAYAT HIDUP KONGHUCU


Riwayat Hidup Khonghucu



Masa Kecil dan Masa Muda Khonghucu

Khonghucu (Confusius) lahir d kota Tsou, di negeri Lu. Leluhurnya adalah K’ung Fangshu (yang merupakan generasi kesembilan dari raja muda negeri Sung dan generasi keempat sebelum Khonghucu). Fangshu adalah ayah Pohsia, dan Pohsia adalah ayah Siok- Liang Hut. Hut adalah ayah Khonghucu, istrinya berasal dari seorang wanita dari keluarga Yen. Murid – murid Khonghucu pada masa itu menyebutnya Khonghucu atau Khongcu yang berarti “guru Khong”. Sarjana – sarjana barat menyebutnya Konfucius.

Pada usia tujuh tahun Khonghucu secara formal bersekolah di perguruan Yan Ping Tiong[9] yan Ping Tiong adalah orang yamg kemudian terkenal sebagai Perdana Menteri Negari Cee. Di sekolah, Khonghucu dan teman – temannya diajari cara menyiram, membersihkan lantai, Tanya jawab, budi pekerti, music, naik kuda, memanah, bahasa, dan berhitung. Pendidikan formal Khonghucu hanya berlangsung selama tujuh tahun dan setelah itu ( pada saat usianya 15 tahun) ia terpaksa menuntut ilmu di luar sekolah. Oleh sebab itu, pada usianya 17 tahun ia terpaksa meninggalkan sekolah untuk bekerja demi meringankan pekerjaan ibunya.


Pada usia 19 tahun, Khnghucu menikah dengan seorang gadis dari keluarga Kian- Kwan dari negeri Song. Acara pernikahan hanya dilakukan secara sederhana dan tidak terlalu mencolok seperti yang dilakukan orang orang pada saat itu. Dari pernikahan tersebut, ia mendapatkan seorang anak laki – laki yang diberi nama Li atau Pik Gi. Li berarti Ikan Gurami, sedangkan Pik Gi adlah putra pertama yang bernama ikan. Pik Gi tampaknya tidak secemerlang ayahnya, namun anaknya (cucu Khonghucu) yang bernama Cu su  berhasil meneruskan ajaran kakeknya (Khonghucu) dengan membukukan kitab Di keluarga bangsawan besar Kwi-sun, Khonghucu diberi tugas sebagai kepala dinas pertanian. Meskipun pekerjaan ini kurang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya, namun Khonghucu tetap dapat melaksanakan tugas itu sebaik- baiknya.

Keberadaan Khonghucu pada kepala keluarga bangsawan besra Kwi- sun tidak hanya sebagai pemimpin dinas pertanian tapi juga diserahi tugas untuk memimpin dinas peternakan yag sudah cukup lama mempunyai masalah. Penyerahan tugas baru oleh kwi-sun pada Khonghucu ini tentu saja tidak terlepas dari keberhasilannya dalam memimpin dinas pertanian milik keluarga bengsawan besar tersebut. Tugas baru ini ia terima dengan senang hati dan dengan kesungguhan hati pula ia menyelesaikan berbagai masalah yang ada dalam dinas peternakan itu.

Sewaktu ibunya meninggal dunia, iapun berkabung tiga tahun lamanya, menurut adat istiadat Tiongkok. Masa tiga tahun itu dipergunakannya untuk memperdalam pengetahuannya dalam bidang sejarah, sastra dan filsafat. Sehabis masa tiga tahun itu ia tidak balik memegang jabatannya dalam pemerintahan, tapi membuka perguruan.

 Karir Sebagai Guru

Nama Khonghucu makin harum dan para pelajar lambat laun makin berduyun dating untuk belajar dari seluruh wilayah Lu, dan juga dari berbagai wilayah di luar Lu. Sewaktu usianya 34 tahun maka para pelajar pada perguruannya itu sudah berjumlah lebih 3.000 orang.

Sekitar 498 SM, Konfusius memutuskan untuk meninggalkan rumahnya di Lu dan memulai perjalanan panjang di seluruh China timur. Ia disertai oleh beberapa orang muridnya (pengikut). Mereka mengembara di seluruh negara timur Wei, Sung, dan Ch'en dan dalam beberapa kali kehidupan mereka terancam. Konfusius hampir dibunuh di Sung. confusius diterima dengan hormat oleh para penguasa
negara-negara yang ia kunjungi, dan ia bahkan tampaknya telah menerima pembayaran sesekali. Ia menghabiskan banyak waktunya mengembangkan gagasannya tentang seni pemerintahan, serta melanjutkan ajarannya. Dia memiliki banyak pengikut, dan pemadatan sekolah Konfusianisme mungkin terjadi selama bertahun-tahun. Tidak semua murid-Nya mengikuti Dia dalam perjalanan. Beberapa
dari mereka benar-benar kembali ke Lu dan mengambil posisi dengan klan Chi. Ini mungkin telah melalui pengaruh mereka bahwa dalam 484 SM Konfusius diundang kembali ke Lu.

Keberhasilan Khonghucu dalam Memimpin

Berita tentang keberhasilan Khonghucu dalam memimpin Tiongto tersebar kemana- mana, dan hal ini juga didengar oleh raja muda Lo Ting Kong. Tak lama kemudian tergeraklah hatinya untuk membuktikan kebenaran berita tersebut. Oleh karena itu, pada suatu hari ia menyempatkan diri untuk mengunjungi  Khonghuc dsn sekaligus membuktikan kebenaran tersebut, Raja Muda Lo Ting Kong barulah yakin, apa yang ia dengar itu benar – benar terjadi. Setelah melihat keberhasilan itu raja, Raja Muda Lo mengajukan usul kepada Khonghucu agar apa yang ia capai di Tiongto dapat juga disebarkan ke seluruh negeri Lo. Dengan penuh keyakinan Khonghucu berkata, “keberhasilan ini tidak hanya dapat dicapai di seluruh  negeri Lo, tapi juga bias diwujudkan ke seluruh dunia.”

Dalam mengajarkan ajaran- ajarannya Khonghucu tidak suka mengkaitkan paham ketuhanan, ia menolak membicarakan tentang akhirat dan hal – hal yanh bersifat metafisika, ia hany aseoran Filosof sekuler yang mempermasalahkan moral kekuasaan dan akhlak pribadi manusia yang baik. Namun
dikarenakan ajaran – ajarannya lebih banyak mengarah pada kesusilaan dan mendekati ajaran keagamaan maka ia sering digolongkan dan dianggap sebagai pembawa agama.

Khonghucu wafat pada 479 S.M. ajarannya dilanjutkan dan dikembangkan oleh cucunya, Tzu- Szu, serta tokoh – tokoh yang lainnya seperti Meng-tze (372-289 S.M.). setelah Khonghucu meninggal, ajarannya masih dirasakan sampai sekarang, bahkan seluruh dunia mengenalnya, serta mempraktekkan ajarannya.

Kitab Suci Agama Konghucu (Ngo King, Su Si dan Hau King

Kitab – kitab yang dianggap suci dan dijadikan pedoman bagi kehidupan beragama umat Khonghucu adalah “Su Si” (kitab yang empat atau kumpulan dari empat buah kitab) dan Wu Cing atau Ngo King (lima Kitab) dan Hau King.

1.    SU SI / Shi Su / Empat Buku.



 Adalah Kitab Suci yang langsung bersumber pada Nabi Khongcu hingga Bingcu. Merupakan Kitab Suci yang pokok dalam Ji Kau.Kitab Suci ini terhimpun dan terbukukan dari Nabi Khongcu oleh para penerusnya. Terdiri dari :
  • KITAB THAI HAK / Da Xue / Kitab Ajaran Besar.  Ditulis oleh Cingcu / Zheng Zi atau Cham / Can alias Cu I / Zi Xing, murid Nabi Khongcu dari angkatan muda.
Terdiri dari 1 Bab utama 10 Bab uraian, 1753 huruf + 134 / V. Merupakan Kitab Tuntunan panduan pembinaan diri yang berisi tentang etika dalam kehidupan keluarga, masyarakat, Negara dan dunia.



  • KITAB TIONG YONG / Zhong Yong / Kitab Tengah Sempurna.     Ditulis oleh Cu Su / Zi Shi alias Khong Khiep, cucu Nabi Khongcu.yang kemudian disusun lagi oleh Zi Hi.Terdiri dari satu Bab utama 32 Bab uraian, 3.568 huruf.Merupakan Kitab Keimanan bagi Umat Ji.


  • KITAB LUN GI / Lun Yu / Kitab Sabda Suci.
Merupakan kumpulan perkataan Khonghucu, yang disusun para pengikutnya setelah Khonghucu
wafat. Kitab ini ada tiga macam, yaitu versi Naskah Kuno, versi Shi’I, dan versi Lu. Yang kebanyakan dipakai sekarang adalah versi Lu. Antara ketiga versi itu berbeda-beda.
    

  • KITAB BINGCU / Mencius / Sebagian ditulis Bingcu sendiri, sebagian merupakan Kitab Bingcu.
Merupakan catatan Ban Ciang / Wan Zhang dan Khongsun Thio / Gong Sunchou, murid-muridnya. Terdiri dari 7 Bab, masing-masing A dan B, 35.377 huruf.
Adalah kumpulan tulisan yang mencatat percakapan Bingcu dalam menjalankan kehidupan masa itu dengan menegakkan ajaran – ajran Khonghucu. Pendirian Bing Cu adalah mengungkapkan cinta kasih dan kebenaran, menebarkan jalan suci, kebajikan, dan mengakui Tuhan Ynang Maha Esa (Thian).
 
2.        NGO KING (Lima Kitab)



Adalah Kitab-Kitab Suci yang berasal dari para Nabi Purba dan Raja Suci, merupakan Kitab-Kitab Suci yang mendasari Agama Khonghucu.Ngo King ini dihimpun, diedit, dibakukan, disusun, dan terbukukan oleh Nabi Khongcu.Terdiri dari :
  • SIE KING / SHI JING / KITAB SAJAK 
 kitab ini terdiri dari 39.222 huruf yang berisikan kumpulan sajak ata nyanyian yang bersifat lagu rakyat yang berasal dari berbagai negeri, sajak ini dibagi ke dalam empat bagian nyanyian untuk upacara istana dan nyanyian untuk mengiringi uapacara ibadah, yaitu:Kok Hong ( Nyanyian Rakyat ), Siau Nge ( Pujian kecil ), Tai Nge (pujian besar), dan Siong (Pemujaan / Puja ).
Setelah terjadi pembakaran Kitab-Kitab oleh Chien Sie Ong / Chin Shi Huang, para cedekia di Jaman Dinasti Han mengumpulkan sajak-sajak yang tercecer. Ada beberapa macam Kitab Sajak yang berhasil dihimpun oleh mereka. Yaitu:

1. Lo Sie / Lu Shi, Sie King dari Negeri Lo. Susunan Sien Pwee atau Sien Kong / Shen Gong pada Jaman Han Bu Tee ( 140-87 SM ). Sien Pwee memperolehnya dari Hau Kiu Poo ( Negeri Cee ), guru Khong An Kok / Kong An Guo, keturunan Nabi Khongcu, tokoh aliran kuno.

2. Cee Sie / Qi Shi, Sie King dari Negeri Cee.susunan Wan Gong / Yan Gong, pada jaman Han King Tee (
156-141 SM ), hidup sampai jaman Han Bu Tee dalam usia lebih dari 90 tahun. Murid terkenal Heho Sicong.

3. Han Sie / Han Shi, Sie King dari Negeri Han.Disusun oleh Han Ing / Han Ying, orang Negeri Yan pada jaman Han Bu Tee ( 179-157 SM ).

4. Mo Sie / Mau Shi, Sie King orang Negeri Mo. Disusun oleh Mo Hing / Mau Heng, orang negeri Lo.
Dilanjutkan oleh Mo Tiang / Mau Chang. Inilah Sie King yang terkenal sampai sekarang. Disamping lestari, juga dipercaya keasliannya. Sam Jie King Cu Kai Pwee Yau – Kitab Tiga Huruf – menyebut versi ini.

  • SU KING / Shu Jing / Kitab Hikayat     kitab ini berisikan teks – teks dokumentasi sabda, peraturan, nasehat, maklumat para Nabidan raja – raja suci purba. Kitab yang tertua ber sal dari zaman sekitar abad ke-23 S.M. dan yang terakhir berasal dari zaman pertangahan dinasti Ciu, sekitar abad ke-6 S.M.
  • YA KING / Yi Jing / I Ching / Kitab Perubahan.  kitab ini mengemukakan tentang system filsafat yang fantastis, yang menjelaskan arti dasar tentang Yin (wanita) dan Yang (pria).
  • Li Chi / buku tentang upacara – upacara. 
     Konfusius menyetujui beberpa upacara tradisional untuk mendisiplinkan rakyat dan membawa kehalusan budi, keagungan dan kesopanan ke dalam tingkah laku social mereka. Ia menyoroti asal – usul dan pentingnya upacara – upacara kuno dan mengingatkan bahwa Li adalah suatu pernyataan perasaan. Dengan mengkritik praktek –praktek yang merendahkan derajat, ia menyatakan bahwa Li tanpa perasaan adalah tidak lain daripada upacara – upacara yang pura – pura saja.
  • Yeo / Buku tentang Musik  Pada zaman Konfucius musik  berhubungan erat dengan puisi, sehingga ketika ia menerbitkan sajak – sajak kuno, ia juga menyusun pasangannya berupamusik untuk setiap sajak yang telah diseleksinya. Ia juga mengubah lagu- lagu yang lama dan membuat komposisi baru.
  • Chu’un Ch’ii / Sejarah Musim Semi dan Musim Rontok 
     Berisi catatan kronologis tentang peristiwa – peristiwa di negeri Lu mulai tahun pertama pemerintahan Pangeran Yiu (722 S.M.) hingga tahun keempat belas dari pemerintahn Pangeran Ai (481 S.M). menurut Chu Chai, tema pokok kitab ini adalah menempatkan noram – norma pemerintahan yang baik, menetapkan kembali pangeran – pangeran yang merebut kekuasaan di tempat mereka semula dan menghukum menteri – menteri yang berbuat salah sehingga perdamaian dunia dan persatuan dapat dipulihkan.

selain Kitab Ngo King dan Su Si, ada 1 kitab lagi yang tidak boleh tidak dipentingkan. Yaitu:

3.        HAUW KING / Xiao Jing / Kitab Bakti.



Ditulis oleh Cingcu, murid Nabi Khongcu yang terdiri dari 18 Bab. Berisi percakapan Nabi Khongcu dengan Cingcu. Merupakan Ajaran tentang Berbakti dan Memuliakan Hubungan.

Zaman dahulu, seorang murid wajib memulai pendidikan dengan belajar Hauw King, baru kemudian belajar Su Si dan terakhir Liok King / Liu Jing / Enam Untaian / Himpunan Kitab ( atau yang dikenal sebagai Ngo King).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar