Kamis, 24 Mei 2012

ETIKA DALAM AJARAN KONGHUCU


Untuk mengenal agama Konghucu secara mendalam, maka kita harus mengenal apa yang disebut dengan San Kang (Tiga hubungan tata krama), Ngo Lun (Lima norma kesopanan dalam masyarakat), dan Pa Te (Delapan sifat mulia atau Delapan kebijakan).
1.      San Kang (Tiga Hubungan Tata Krama)
a)      Hubungan Raja dengan Menteri/Hubungan atasan dengan bawahan
b)      Hubungan Orang Tua dengan Anak
c)      Hubungan Suami dengan Istri

2.      Ngo Lun atau Wu Lun, yaitu lima norma kesopanan dalam masyarakat. Setiap orang harus menjaga lima hubungan ini, karena lima hubungan timbal balik sebagai suatu lingkaran keseimbangan hidup, yaitu hubungan yang seimbang. Tiga norma sudah disebutkan dalam San Kang, dan ditambah dengan dua norma lagi, yaitu:
a)      Hubungan saudara dengan saudara
b)      Hubungan teman dengan teman

3.      Sifat-sifat Mulia dalam Ajaran Konghucu
A.     Wu Chang (Lima Sifat Kekekalan) :
-         Ren, yaitu Cinta Kasih
-         Yi, yaitu Kebenaran
-         Li, yaitu Kesusilaan
-         Zhi, yaitu Bijaksana
-         Xin, yaitu Dapat dipercaya

B.     Pa Te atau Ba De (Delapan Sifat Mulia) :
-         Xiau, yaitu Laku Bakti
-         Thi, yaitu Rasa Hormat
-         Zhong, yaitu Setia
-         Xin, yaitu Dapat dipercaya
-         Li, yaitu Sopan Santun
-         Yi, yaitu Bijaksana
-         Lian, yaitu Suci Hati
-         Chi, yaitu Tahu Malu

4.      Chun Tzu dalam Pandangan Konghucu
Menurut Kung Fu Tze modal terpenting untuk menjadi manusia yang unggul (Chun Tzu) apabila mereka tetap berpegang teguh dan mempertahankan tradisi moral yang baik dan tidak merugikan orang lain, serta yang terpenting adalah kesetiaan dan kejujuran. Kung Fu Tze percaya bahwa seseorang tidak mungkin tidak berbuat apapun, karena bagi setiap orang ada sesuatu yang seharusnya ia kerjakan.
Seperti dalam kutipan pidato Kung Fu Tze dalam bukunya Ta Hsueh :
“Orang-orang purba yang ingin melindungi watak yang murni dan bersih dari manusia di dunia, pertama-tama harus mengatur hidup bangsanya. Mereka yang ingin mengatur hidup bangsanya, pertama-tama harus mengatur hidup keluarganya. Mereka yang ingin mengatur hidup keluarganya, harus membudayakan hidup pribadinya, harus membentuk hati mereka secara benar… jika hati mereka telah dibentuk secara benar, maka kehidupan pribadi sudah dibudayakan; jika kehidupan pribadi telah dibudayakan, maka hidup keluarga sudah teratur, jika hidup keluarga telah teratur, maka kehidupan bangsa pun teratur; jika kehidupan bangsa teratur maka akan ada damai di dunia”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar